Jakarta, FMB9 – Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur (Jatim) terus melakukan sosialisasi penerapan protokol kesehatan (Prokes) secara masif, tidak hanya ke masyarakat namun juga kepada berbagai pemangku kepentingan. Agar, di masa pandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) segala kegiatan produktif bisa tetap berjalan.
“Kami bekerja seperti memisahkan minyak dengan air. Dalam arti, bukan pekerjaan yang mudah saat ini membuat masyarakat patuh dengan Prokes, ini sama dengan wilayah lain,” ujar Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas dalam diskusi FMB9 bertajuk “Strategi Aman dan Produktif di Tengah Pandemi” yang diselenggarakan media center KPCPEN di Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Kamis (24/9/2020).
Saat ini, lanjut dia, pihaknya telah menetapkan seluruh jajaran satuan kerja (satker) mempunyai kewenangan seperti layaknya Satuan Pamong Praja (Satpol PP). Seluruhnya, dikerahkan untuk mengawasi secara ketat kepatuhan terhadap Prokes yang dilakukan oleh masyarakat di masa pandemi.
Sektor usaha juga mendapatkan pengawasan melekat dari pihak pemerintah kabupaten. Apabila, terdapat oknum yang belum mematuhi Prokes akan mendapatkan sanksi yang tegas dari aparat sesuai dengan aturan yang berlaku di masa krisis seperti ini.
“Kami tak hanya memberikan sertifikasi kepada pemilik warung tetapi juga memberikan sanksi yang tegas tatkala pemiliknya melakukan pelanggaran Prokes,” katanya.
Langkah ini diterapkan, semata-mata untuk menjaga roda ekonomi masyarakat tetap berjalan dengan lancar melalui sektor pariwisata. Karena, di masa pandemi Pemerintah Kabupaten Banyuwangi telah menerapkan inovasi baru dalam membuat destinasi pariwisata bangkit kembali dari di masa keterperukan akibat Covid-19.
Terdapat pergesaran yang dilakukan oleh pihaknya, yakni penerapan pariwisata berbasis staycation. Artinya, wisatawan dapat menikmati destinasi wisata hanya dengan tetap tinggal di hotel yang menyediakan pemandangan indah wilayah destinasi di Banyuwangi.
“Lokomotif Banyuwangi itu pariwista, kami menjual kepercayaan kepada wisatawan. Kami saat ini tengah menerapkan konsep pariwisata Staycation, jadi wisatawan dapat tetap di hotel dengan disediakan pemandangan indah,” katanya.
Alhasil, penerapan dari kebijakan itu pun berbuah manis, saat ini okupansi hotel di waktu Sabtu dan Minggu mencapai angka fantastis yakni 90 persen. Banyak wisatawan domestik yang memilih Banyuwangi sebagai alternatif destinasi pariwisata saat seseorang libur dari pekerjaannya.
Kemudian, berdasarkan survei yang dilakukan oleh aplikasi Traveloka pariwisata Banyuwangi melejit ke peringkat tiga dibawah destinasi wisata unggulan Bali dan Jogyakarta. Hal tersebut, merupakan sebuah prestasi yang patut dibanggakan pada saat pandemi seperti ini.
“Survei dari Traveloka menyebutkan bahwa Banyuwangi peringkat tiga terpopuler,” pungkasnya.
Turut tampil sebagai narasumber Diskusi Media FMB9 Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto. Kegiatan FMB9 juga bisa diikuti secara langsung di www.fmb9.go.id, FMB9ID_ (Twitter), FMB9.ID (Instagram), FMB9.ID (Facebook), dan FMB9ID_IKP (Youtube). (FMB9/TRI/VR/TR)